Skip to main content

Posts

Showing posts with the label beach

Muara Gembong: Keramahan yang Terlupakan

Menatap Muara Gembong   Kendaraan roda dua yang kami tunggangi tiba-tiba bergetar keras saat melintasi jalanan berbatu  yang didominasi oleh lumpur mengering. Suara gesekan mesin terasa seperti menjerit-jerit, seakan menyampaikan rasa kesal dan kelelahan atas perjalanan panjang kami yang telah berlangsung selama tiga jam tanpa henti ini. Rekan seperjalanan saya, Hanis, seketika menurunkan kedua kakinya ketika motornya sudah terasa tak beres. Saya segera turun dan menyentuh inci demi inci ban belakang yang terasa memanas karena berbenturan dengan aspal dan jalanan. Tak ada satupun lubang, namun mengapa perjalanan terasa semakin berat?  

Jalan-jalan Cantik di Pulau Bidadari

Mari meluncur Ceritanya saya dapat undangan jalan-jalan gratis lagi. Kali ini dari Viva Log, sebuah platform untuk berbagi, mempromosikan dan meningkatkan traffic blog yang terbaik dan menarik di Indonesia. Sebanyak empat puluh orang terpilih untuk one day trip ke Pulau Bidadari. Meeting point dilaksanakan di Dermaga 15 Pantai Marina Ancol.

Suatu Hari di Tiga Pulau Bersejarah

Hari masih gelap. Deru sepeda motor semakin mendekat ke arah rumah. Saya segera membuka pintu pagar, memastikan bahwa Hanis telah tiba. Ternyata benar, ia sudah siap berkelana hari ini. Setelah memasukan dua buah raincoat , ponsel dan dompet ke dalam satu ransel, kami menembus pagi yang dingin menuju Muara Kamal, sebuah pasar ikan yang terletak di bilangan Jakarta Barat. Hanya membutuhkan waktu satu jam untuk kami tiba di sana, padahal kalau ke Muara Gembong yang notabenenya masih Bekasi saja membutuhkan waktu hingga dua jam lamanya. Usai melintasi pasar ikan yang becek dengan bau amis begitu menyengat, Hanis memarkirkan motornya di sebuah pelataran masjid untuk kemudian bergabung dalam kelompok-kelompok kecil yang mengikuti kegiatan Charity Trip ke Pulau Kelor, Cipir dan Onrust. Sebuah perjalanan yang dirancang khusus oleh kakak-kakak dari www.indocharity.org ini bukan sekadar jalan-jalan dan foto-foto saja, namun juga memiliki tujuan khusus yaitu sebagai bentuk...

Jangan Bilang Siapa-siapa, Ini Pantai Rahasia!

Ayo main, kak! "Katanya disini dekat pantai?" Tanya saya sambil memutar badan, menatap ke segala penjuru, sekaligus menajamkan pendengaran akan suara ombak yang samar-samar mengusik telinga. "Iya, pantainya di sana, Bu Guru! Di belakang Sekolah!" Ujar seorang murid sambil menunjuk jalan setapak menuju pantai. Saya lantas berjalan mengikuti mereka. Menghabiskan senja di sebuah pantai rahasia.  *** Mereka menyebutnya Pantai saja, istilah lainnya yaitu Pantai Aya. Ada juga yang bilang ini Pantai Cigeulis, karena masih termasuk dalam Kecamatan Cigeulis, Pandeglang. Namun bagi saya, nama bukanlah hal yang penting, karena yang paling penting adalah dengan siapa kesininya. (duarrrr)

Kembali ke Muara Gembong yang Sederhana

Hanis memandang saya bingung. Ia ragu untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Muara Gembong demi menemukan ujung pesisir Bekasi   demi sebuah daratan bernama Pantai Beting. Jalanan berlumpur bekas hujan tadi malam menghadang sepeda motor yang kami tunggangi. Ini adalah lumpur ke-sekian yang akan kami lewati. "Kita harus lewat mana lagi? Kanan kirinya lumpur juga. Gue takut kepleset!" Ujar Hanis panik. Saya hanya meringis menatap jalanan berlumpur sambil membayangkan apabila saya jatuh, akan sulit mencuci pakaian yang melekat di tubuh saya. "Bismillah aja." Ujar saya pasrah. Hanis kembali menyalakan sepeda motor dan mengendarainya perlahan, melintasi kubangan lumpur nan licin dengan sangat hati-hati. Saya merasa ada yang ganjil dengan roda depan. Firasat saya tidak enak. Selang beberapa detik, kendali motor mulai oleng dan kami terjerembap ke dalam lumpur hitam. ini habis cuci kaki Setelah merasakan sensasi jatuh bangun dan kotor-kotoran naik mot...

Menghabiskan Hari di Negeri Laskar Pelangi

Cerita sebelumnya klik ini ~> Keliling Belitung Timur dalam Sehari :) Sebagai pecandu ketinggian yang selalu membawa tenda dan matras tiap bepergian, Nauvel merasa kami perlu berkemah di Belitung. "Bang, di Belitung yang bisa gelar tenda, dimana?" "Ada, nanti di Tanjung Tinggi. Kalian mau kemah ha'?" "Iyah, aku bawa tenda 4 person sih." Jawab Nauvel antusias. Bang Kiray sibuk menghubungi kawannya via ponsel. Sementara kami bersiap-siap untuk check out dari penginapan tapi tetap menyewa motor. Hari ketiga, kami berencana menghabiskan malam di satu pantai yang identik dengan film Laskar Pelangi, yaitu Pantai Tanjung Tinggi. Jadi, ini Pantai atau Tanjung, Git? Yaaa.. terserah kalian aja lah nyebutnya apa :)) *** Kamis, 29 Mei 2014   Kami sengaja berangkat siang karena memang niatnya main air di pantai hingga sore sambil duduk-duduk manis menatap senja. Setelah check out , bukannya langsung berangkat tapi kami malah singga...

Keliling Belitung Timur dalam Sehari

Cerita sebelumnya klik ini ~> Menuju Jauh ke Belitung :D Rabu, 28 Mei 2014 Pagi ini saya terbangun karena air conditioner yang terasa semakin dingin. Setelah mematikannya, saya membuka jendela dan menghirup udara dalam-dalam. Saking dinginnya, hembusan napas saya terlihat seperti gumpalan asap rokok. Bila biasanya saya mendengar kokok ayam sebagai penyambut pagi, kali ini kicauan burung walet bersahut-sahutan tiada henti. Entah dari mana asalnya. Selepas menunaikan ibadah subuh yang kesiangan, saya melahap sarapan milik Nauvel yang tersedia di atas meja. "Ih, emang kamu nggak dapet sarapan?" Tanya Nauvel protes. "Nggak tau." Jawab saya sambil mengupas kulit telur rebus. "Iiiih, sarapan aku." Nauvel merengek. Saya cekikikan. Kemudian mengajaknya berkeliling, sekaligus membeli spirtus dan minyak goreng yang lupa saya bawa dari rumah. Ciah dan Papih belum bangun sehingga kami tidak mengajaknya. Beruntunglah kami mendapatkan penginap...

Menuju Jauh ke Belitung

"Papih, Ciah ngidam nii.. Mau ke Belitung." "Yang bener aja, ngidam ke Belitung." "Beneran. Dedeknya mau liat laut sama naik-naik ke batu!" "Git, cariin tiket buat kakak lu. Sekalian sama lu juga. Akhir Mei berangkat ke Belitung." Percakapan di atas terjadi ketika saya sedang asyik menatap laptop di teras rumah, ditemani secangkir cokelat panas dan rintik hujan. Kakak saya, Ciah, yang baru saja menikah dan langsung 'isi' tiba-tiba ngidam ke Belitung. Suaminya, si Papih, mau tak mau menuruti permintaan istrinya. Sementara saya jadi bingung sendiri. Saya telah memiliki tiket PP Jakarta - Malang karena berencana ke Semeru dengan Imam, Om Pulung dan Dek Danang. Ceritanya nebus hutang karena gagal Lawu. Eh tapi mendadak diajak ke Belitung gratisan. Aku kudu piye? Jadilah sore itu juga saya memesan tiket penerbangan Jakarta - Tanjung Pandan untuk libur panjang akhir Mei tanpa tahu harus menginap dimana dan akan ...